Palangka Raya, wahanapalangka.com – Sebagai bentuk rasa syukur atas disahkannya Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), sejumlah organisasi kepemudaan dan keluarga besar TNI di Kalimantan Tengah menggelar aksi sosial bertajuk Ramadhan Berbagi. Kegiatan ini berupa pembagian takjil kepada masyarakat yang melintas di depan Markas Kodim Palangka Raya pada Selasa (25/3/25).
Aksi sosial ini diinisiasi oleh Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Provinsi Kalimantan Tengah, Gerdayak Indonesia Kalteng, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI), serta Beta Talawang Kalteng. Kegiatan ini bukan sekadar bentuk kepedulian di bulan suci Ramadan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap RUU TNI yang telah resmi menjadi undang-undang.
Ketua HIPAKAD Provinsi Kalteng, Yansen A. Binti, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kecintaan keluarga besar TNI kepada rakyat sekaligus apresiasi terhadap langkah DPR RI dalam mengesahkan RUU TNI.
“Aksi ini adalah bentuk rasa syukur kami atas disahkannya RUU TNI serta wujud kepedulian kepada masyarakat, khususnya di Kota Palangka Raya. Kami ingin berbagi berkah di bulan Ramadan dan sekaligus mempererat hubungan silaturahmi antara keluarga besar TNI dengan masyarakat,” ujarnya kepada awak media.
Sebagai informasi, revisi terhadap RUU TNI membawa beberapa perubahan signifikan, termasuk perubahan pada Pasal 47 ayat (1) yang sebelumnya mengatur bahwa prajurit aktif harus mengundurkan diri atau pensiun sebelum menduduki jabatan sipil. Selain itu, revisi ini juga mengubah ketentuan dalam Pasal 1 ayat (2) yang semula hanya mengizinkan prajurit aktif menempati jabatan di 10 instansi sipil, kini bertambah menjadi 14 instansi.
Yansen A. Binti menegaskan bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan DPR RI.
“Kami dari HIPAKAD Provinsi Kalteng, bersama Gerdayak Indonesia Kalteng, FKPPI, dan Beta Talawang, memberikan dukungan penuh terhadap keputusan ini. Sebab, dalam substansinya, TNI memiliki kewajiban menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Menurutnya, kehadiran prajurit aktif di kementerian-kementerian strategis sangat penting dalam menjaga stabilitas nasional. Ia menekankan bahwa kementerian tertentu memiliki tugas khusus dalam mengantisipasi berbagai ancaman yang berpotensi mengganggu kedaulatan dan keamanan negara.
“Kita harus memahami bahwa ada kementerian yang berperan penting dalam menjaga keutuhan negara. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika prajurit TNI turut serta dalam kementerian-kementerian tersebut untuk memperkuat pertahanan dan ketahanan nasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Yansen mengajak masyarakat untuk selalu berpikir positif terhadap kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan DPR RI. Ia juga mengingatkan agar kritik atau masukan yang diberikan tetap disampaikan dengan cara yang santun dan tidak anarkis.
“Kami memahami bahwa ada perbedaan pendapat terkait kebijakan ini. Namun, saya berharap masyarakat dapat menyikapinya dengan bijak dan tetap mendukung keputusan yang telah diambil. TNI selalu ada untuk rakyat, meskipun terkadang mendapatkan kritik atau bahkan ejekan. Yang terpenting, jangan sampai ada tindakan yang merusak persatuan,” tuturnya.
Aksi Ramadhan Berbagi ini pun mendapat respons positif dari masyarakat. Banyak warga yang merasa terbantu dengan adanya pembagian takjil ini, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan dan belum sempat berbuka puasa di rumah.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan hubungan antara keluarga besar TNI, organisasi kepemudaan, dan masyarakat semakin erat. Selain sebagai bentuk kepedulian di bulan Ramadan, aksi ini juga menjadi simbol sinergi dalam membangun kebersamaan dan menjaga persatuan bangsa. (red)