PALANGKA RAYA, WAHANAPALANGKA – Ketua II Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah sekaligus Ketua Umum DPP Gerdayak Indonesia, Yansen A. Binti, menyatakan dukungannya terhadap upaya penertiban kawasan hutan oleh Satgas Garuda. Hal ini disampaikannya dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Peran Perkebunan Kelapa Sawit untuk Pembangunan di Kalimantan Tengah dan Manfaat Satgas Penertiban Kawasan Hutan untuk Kesejahteraan Masyarakat, yang digelar di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Kamis, 8 Mei 2025.
Dalam forum tersebut, Yansen menyoroti hasil kerja Satgas Garuda yang telah menyita lebih dari 400 ribu hektare lahan yang dikuasai secara ilegal dan akan dikembalikan ke negara. Ia menilai langkah ini sebagai bentuk keberpihakan terhadap kepentingan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.
“Kami, sebagai tokoh masyarakat dan organisasi Gerdayak Indonesia, mendukung penuh tindakan Satgas Garuda dalam menertibkan kawasan hutan,” kata Yansen.
Yansen berharap agar kebun sawit yang disita dapat dikelola oleh negara dengan melibatkan masyarakat lokal, sehingga hasilnya bisa dinikmati oleh warga Kalimantan Tengah secara adil. Ia juga mengusulkan agar PT Agrinas, yang ditugaskan mengelola lahan sitaan, menjalin kerja sama dengan perusahaan daerah di berbagai kabupaten.
“Perusahaan daerah yang sudah ada perlu dilibatkan agar dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat serta meningkatkan pendapatan asli daerah,” ujarnya.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, yang turut hadir dalam FGD itu, menyatakan komitmen pemerintah provinsi sebagai fasilitator yang adil bagi semua pihak—baik pemerintah pusat, pelaku usaha, maupun masyarakat.
“Dengan keterbukaan dan kerja sama, kita bisa mewujudkan Kalimantan Tengah yang makmur, hijau, dan berdaulat,” kata Edy.
Ia berharap diskusi tersebut mampu menghasilkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan dan menjadi rujukan dalam pengelolaan sumber daya alam yang inklusif dan berkelanjutan. (By)