Arahan Mendagri Tito Karnavian yang disampaikan oleh Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan di bulan Ramadhan agar seluruh stakeholders terus berusaha keras agar dapat mengatasi permasalahan harga dan distribusi bahan pokok.
“Inflasi Per-Provinsi (y-o-y) tertinggi berada di Papua Selatan 4,61 persen, Gorontalo 3,73 persen, Papua Tengah 3,72 persen, Bengkulu 3,68 persen, Papua Barat 3,61 persen, Sulut 3,55 persen, Sulawesi Tengah 3,37 persen, Sumatera Barat 3,32 persen, Kalimantan Timur 3,28 persen dan Lampung 3,28 persen, ” ucapnya.
Tomsi Tohir menyebut Inflasi Per-Provinsi (y-o-y) terendah berada di Sumatera Utara 2,50 persen, Kalimantan Tengah 2,46 persen, Kalimantan Utara 2,33 persen, Aceh 2,33 persen, Kalimantan Selatan 2,27 persen, Sulawesi Barat 2,22 persen, DKI Jakarta 2,12 persen, Papua 2,02 persen, Bangka Belitung 1,86 persen dan Papua Barat Daya 1,81 persen. “Kami berharap bisa menjadi perhatian semua pihak, ” ungkapnya.
Sementara, Plt. Kepala Badan Pusat statistik diwakili oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyebutkan kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,00 persen hingga menyumbang andil inflasi sebesar 0,29 persen
“Komoditas paling dominan memberikan inflasi pada kelompok ini adalah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras dan minyak goreng. Adapun beberapa komoditas lainnya seperti bawang merah, tomat dan cabai rawit menyumbang andil deflasi, ” sebutnya.
Pudji Ismartini menjelaskan harga pangan bergejolak khususnya produk hortikultura cabai merah dan cabai rawit dan peternakan (telur ayam ras dan daging ayam ras) perlu dipantau.
“Sementara untuk komoditas beras berangsur mulai terkendali dengan masuknya masa panen di beberapa sentra produksi. Di Minggu pertama Maret, jumlah kabupaten/ kota yang mengalami kenaikan harga beras semakin berkurang, ” jelas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik tersebut.

Kepada awak media, Staf Ahli Gubernur Yuas Elko menyampaikan inflasi di Kalteng masih aman dan masuk 10 provinsi infalasi terendah. “Pemprov Kalteng terus menggelar pasar penyeimbang untuk mengendalikan inflasi, ” sampainya.
Yuas Elko mengatakan dalam menindaklanjuti arahan dari Kemendagri RI dengan menggencarkan menanam tanaman hortikultura dan memastikan bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan (HBK) di Kalteng aman, ” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Unsur Forkopimda Prov. Kalteng, serta Kepala Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal di lingkungan Pemprov. Kalteng.
Sumber : bayu / tn-t7