Palangka Raya, Wahana Palangka – Pemerintah Kota Palangka Raya Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya Menggelar Orientasi Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), yang selenggarakan di GPU Palampang Tarung Kota Palangka Raya, Selasa (23/7/24).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya dr. M. Fitriyanto Leksono mengatakan kegiatan ini merupakan dalam rangka hari keluarga nasional ke 32, prosesi ke hari kesatuan gerak PKK ke 52 dan jambore kader posyandu bersamaan dengan peringatan hari jadi pemerintah kota Palangka Raya dan hari jadi kota Palangkaraya di tahun 2024.
“Oleh sebab itu, dalam memperingati hari anak nasional dengan tema anak berdaya Indonesia maju dengan konsep bagaimana anak anak ini bisa berkontribusi, Terutama hak hak anak dalam rangka peningkatan pembangunan daerah, ” ucapnya.
dr. M. Fitriyanto Leksono mengungkapkan Orientasi Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) bertujuan untuk Mencegah stunting dimana bagaimana cara anak anak ini bisa mandiri dengan cara mengajarkan pola memasak yang baik agar vitamin dan gizi pada makanan yg di konsumsi tetap terjaga gizinya dan menjadikan hidup sehat.
“Kegiatan DASHAT ini yang dihadiri oleh tim PKK Kelurahan Se-Kota Palangka Raya dan para kader serta masyarakat sehingga lebih memahami arti hidup sehat, cara memasak yg baik bagaimna serta menjaga sanitasi di lingkungan sekitar, ” ungkap Kadis DPPKBP3APM Kota Palangka Raya tersebut.
Kadis DPPKBP3APM Kota Palangka Raya tersebut menyebutkan kegiatan tersebut salah satu inovasi kota Palangka Raya untuk semuanya berkolaborasi apabila ada anak anak yang resiko stunting di wilayah kelurahan masing masing.
“Dapur sehat inilah yang akan membantu mereka bergerak ke rumah rumah kemudian memberikan pemahaman tentang makanan anak anak setiap harinya yang bersifat sosial. Jadi yang bersifat sosial ini ibu-ibu ketua tim bergerak dengan tim dahsyatnya di situ untuk memberikan makanan langsung atau mengedukasi keluarga keluarga yang mempunyai balita balita, resiko stunting dan semoga memang stunting di kota Palangkaraya ini bisa turun signifikan, ” sebut dr. M. Fitriyanto Leksono.
.jpeg)
Lebih lanjut, ia mengatakan kemarin sudah intervensi serentak pengukuran balita 18.000 balita di kota Palangkaraya jadi ada 604 balita stanting dan masih di bawah 10%, ni berkat kerja sama kita semua baik itu dari media, dari ibu ibu tim dapur kesehatan stanting dan dari anak anak generasi berencana.
“Makanya kita fokusnya di Batita makanan pendamping asi dari makanan 6 sampai 8 bulan, 12 bulan sampai 24 bulan karena pembentukan sel otaknya 80% di 1000 hari pertama bagi pertumbuhan anak batita, ” beber dr. M. Fitriyanto Leksono Kadis DPPKBP3APM Kota Palangka Raya tersebut.
Sumber : bayu / tn-t7