Palangka Raya, wahanapalangka.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah Menggelar Konferensi Pers Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Tengah, yang diselenggarakan di Ruang Vicon BPS Prov. Kalteng, Gedung 2 Lantai II, Jl. Kapt. Piere Tendean No. 6 Palangka Raya, Selasa (1/10/24).
Dalam paparannya, Kepala BPS Prov. Kalteng Agnes Widiastuti mengatakan terdapat phenomena yang terjadi selama Bulan September 2024 yang dapat mempengaruhi perubahan harga di Kalteng, yakni kenaikan harga kopi dunia.
“Dimana kenaikan kopi tersebut disebabkan oleh perubahan cuaca terutama hujan yang tidak teratur dan suhu ekstrim sehingga produksi kopi menurun, momen maulid Nabi Muhammad SAW yang menyebabkan meningkatnya permintaan beberapa jenis barang di beberapa tempat, serta penyesuaian harga BBM yang dilakukan pemerintah pada non subsidi jenis pertamax, pertamax turbo, dexlite dan pertamina dex per 1 September 2024, ” ucapnya.

Foto Konferensi Pers Berita Resmi Statistik BPS BPS Prov. Kalteng
Agnes Widiastuti juga mengungkapkan juga terjadi kenaikan harga bawang merah yang perlahan kembali ke harga normal setelah mengalami panen raya, pasokan cabai rawit perlahan kembali normal karena ada panen di beberapa wilayah dan penurunan suku bunga dimana Bank Indonesia menetapkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (B17DRR) sebesar 6,00% sejak 18 September 2024.
“Karena pada September 2024 terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) Prov. Kalteng sebesar 1,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,60. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,98 persen dengan IHK sebesar 107,19 dan terendah di Kabupaten Kapuas sebesar 1,24 persen dengan IHK sebesar 105,84, ” ungkap Kepala BPS Prov. Kalteng tersebut.
Kepala BPS Prov. Kalteng tersebut menyebutkan Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,31 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,55 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,88 persen.
“Kemudian kelompok kesehatan sebesar 1,65 persen, kelompok transportasi sebesar 0,54 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,45 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,21 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,63 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,12 persen, ” sebut Agnes Widiastuti.

Foto Peserta Konferensi Pers Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kalteng
Lebih lanjut, ia menyampaikan pada kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,52 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.
“Dimana tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) Prov. Kalteng pada September 2024 sebesar 0,07 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) September 2024 sebesar 0,05 persen, ” beber Agnes Widiastuti Kepala BPS Prov. Kalteng tersebut.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Setda Prov Kalteng) Sri Widanarni, unsur Forkompinda Prov. Kalteng, Kepala BPS Prov. Kalteng Agnes Widiastuti serta jajaran BPS Prov. Kalteng.
Sumber : bayu / tn-t7