Bacabup dan Bacawabup Kapuas M.Alfian Mawardi dan Agati Sulie Mahyudin Menyelesaikan Tes Kejiwaan Dengan Lancar

Palangka Raya, Wahana Palangka – Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kapuas periode 2024-2029 pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024, Pasangan M.Alfian Mawardi dan Agati Sulie Mahyudin, menjalani pemeriksaan terakhir yakni Tes Kejiwaan sebagai syarat untuk maju dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kapuas, yang dilaksanakan di RSUD Doris Silvanus Palangka Raya, Minggu (01/09/24).
Kegiatan tersebut merupakan tahapan yang sudah ketentuan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melengkapi persyaratan Bakal Calon Kepala Daerah Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.

Kepada awak media, Calon Wakil Bupati Kabupaten Kapuas Agati Sulie Mahyudin menyampaikan barusan tadi kita melaksanakan Tes Kejiwaan dimana terdapat ada beberapa soal hampir 800 soal lebih yang kita jawab tadi. Alhamdulliah dapat kita jawab dengan lancar.

“Kemudian juga setelah tes kejiwaan tadi di lanjutkan dengan wawancara dari dokter psikolognya juga semuanya lancar lancar. Karena yang kita jawab itu sesuai dengan apa yang ada di diri kita dengan kepribadian kita, ” ucapnya.

Agati Sulie Mahyudin menyebutkan pertanyaan-pertanyaan yang di tanya pada saat wawancara tadi oleh dokternya semuannya menyangkut bagaimana nanti kita bersikap kepada masyarakat bagaimana nanti kita bisa membangun daerah serta bagaimana niat kita sendiri.

“Pada intinya yang pertanyaannya itu semuanya tentang kepribadian kita sendiri. Untuk Tes kejibaan tadi yang memang memakan waktu yang lama sedangkan untuk tes wawancara hanya sekitar 10 menit, ” sebut bakal calon wakil Bupati Kapuas tersebut.

Baca Juga  Semarakkan HUT RI Ke - 79, Dandim 1016/Plk Hadiri Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih

Lebih lanjut, bakal calon wakil Bupati Kapuas tersebut menegaskan jika mamang masyakat Kabupaten Kapuas mempercayakan kepada pasangan M.Alfian Mawardi dan Agati Sulie Mahyudin untuk memimpin Kabupaten Kapuas untuk 5 tahun kedepan.

“Maka saya berharap menjadi simbol simbol untuk kaum perempuan dan saya juga ingin menunjukkan bahwa perempuan itu berdiri sejajar dengan laki laki. Walaupun begitu kita menuntut emansipasi wanita, tapi kodrat kita sebagai perempuan itu tidak bisa diabaikan karena memang kodratnya sebagai ibu, ” tegas Agati Sulie Mahyudin.

Sumber : bayu / tn-t7

bagikan :

Berita Lainnya