Palangka Raya, WahanaPalangka.com – Ketua Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Provinsi Kalimantan Tengah, Natalia, S.T., menghadiri Pentas Seni Opera Tjilik Riwut yang digelar oleh Yayasan Rumah Budaya Pajawan Tingang. Acara ini berlangsung pada Sabtu (14/12/2024) di Teater Terbuka UPT Taman Budaya, Jalan Temanggung Tilung XIII, Palangka Raya. Dengan mengusung tema “Pergulatan Identitas Dayak atau Indonesia,” pementasan ini menjadi sorotan utama dalam agenda seni budaya Kalimantan Tengah.
Dalam wawancara eksklusif dengan sejumlah awak media, Natalia menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap inisiatif Yayasan Rumah Budaya Pajawan Tingang dalam menyelenggarakan acara yang dinilainya sangat bermakna bagi masyarakat Dayak dan Kalimantan Tengah secara umum.
“Ini adalah cerita tentang kepahlawanan yang dimiliki oleh masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Opera Tjilik Riwut tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi untuk mengenalkan nilai-nilai perjuangan dan sejarah yang melekat pada sosok Tjilik Riwut. Kami berharap Yayasan Rumah Budaya Pajawan Tingang terus sukses dan konsisten mengadakan acara serupa yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya di Kota Palangka Raya,” ujar Natalia.
Ia menambahkan bahwa seni pertunjukan seperti ini memainkan peran penting dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal. Natalia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara komunitas seni dan pemerintah untuk mendukung pengembangan budaya yang berkelanjutan.
Ketua Jurusan Tari, Fakultas Pertunjukan Institut Seni Indonesia Ibu Dr. Rina Martiara Bersama Rekan-Rekan
Dengan tema “Pergulatan Identitas Dayak atau Indonesia,” Opera Tjilik Riwut mengangkat isu-isu yang relevan dengan dinamika sejarah dan budaya masyarakat Dayak. Pementasan ini menggambarkan perjalanan identitas masyarakat Dayak yang tidak terlepas dari perjuangan kemerdekaan Indonesia, sekaligus menyoroti peran penting Tjilik Riwut sebagai pahlawan nasional dari Kalimantan Tengah.
Melalui narasi yang kuat, pertunjukan ini mengajak penonton untuk merenungkan hubungan antara identitas lokal dan nasional dalam konteks keindonesiaan. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keberagaman budaya merupakan kekayaan yang harus terus dirawat.
Natalia juga menyoroti pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan keberlangsungan seni budaya di Kalimantan Tengah. “Kegiatan seperti ini membutuhkan komitmen dan sinergi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, komunitas seni, dan sektor swasta. Dengan kerja sama yang baik, saya yakin seni budaya Kalimantan Tengah akan terus berkembang,” tutupnya.
Foto saat penampilan Opera Tjilik Riwut
Opera Tjilik Riwut menjadi salah satu contoh nyata bagaimana seni dapat menjadi medium untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang sejarah dan budaya. Pementasan ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga momentum untuk merefleksikan nilai-nilai kepahlawanan, persatuan, dan identitas.
Dengan sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk Ketua KSBN Kalteng, diharapkan acara ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal. Pentas seni ini sekaligus menegaskan bahwa seni memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran budaya dan memperkuat jati diri bangsa.
Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D. Binti
Di tempat yang sama, Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D. Binti menambahkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah melalui UPT Taman Budaya, dalam hal ini Kepala Dinas sangat mengapresiasi kegiatan sedatari ini yang diselenggarakan oleh Rumah Budaya Pajawan Tingang. “Dan kami berharap pertunjukan pada malam hari dapat dinikmati oleh masyarakat, ” tambahnya.
Selain itu, Ketua Jurusan Tari, Fakultas Pertunjukan Institut Seni Indonesia Ibu Dr. Rina Martiara, menilai bahwa kegiatan seperti Opera Tjilik Riwut memiliki nilai strategis dalam melestarikan budaya lokal. “Kegiatan ini memberikan apresiasi kepada masyarakat dan menjadi medium penting untuk mengangkat kembali sosok-sosok pahlawan yang berasal dari budaya Dayak. Pemerintah harus terus menyediakan wadah untuk mendukung pentas seni seperti ini,” ujar Rina.
Pewarta : Abimanyu