Longsor Susulan Hambat Pencarian, Tim Gabungan dan Kepolisian Hentikan Operasi Pencarian di Gunung Mas

Kuala Kurun, wahanapalangka.com – Upaya pencarian dua korban longsor di Sei Drajoi, Desa Tumbang Mahuroi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, secara resmi dihentikan. Kapolres Gunung Mas, AKBP Theodorus Priyo Santosa, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, terutama kondisi cuaca yang semakin memburuk dan menghambat proses pencarian.

“Proses penghentian ini dilakukan mengingat kondisi cuaca yang setiap harinya kian memburuk, sehingga menyulitkan upaya tim gabungan dalam melakukan proses pencarian,” ujar Theodorus saat ditemui di Mapolda Kalteng, Palangka Raya, pada Kamis (30/01/2025).

Menurut Theodorus, curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut mengakibatkan longsor susulan, yang semakin menyulitkan akses dan pencarian korban. Dua korban yang dinyatakan hilang, Gadeonsin (57) dan Muliadi (51), diduga masih tertimbun di bawah material longsor yang terus bergerak akibat hujan deras.

Dalam tujuh hari pencarian, tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, TNI, BPBD, dan relawan telah berupaya maksimal dengan mengerahkan 65 personel. Metode penyemprotan dan penggalian telah dilakukan secara intensif, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena tanah terus bergerak dan menutup kembali area yang telah digali.

“Setiap kali kami berusaha menggali, longsor susulan terjadi dan menutup area yang sudah dibuka. Ini membuat pencarian menjadi sia-sia,” jelasnya.

Selain itu, faktor medan yang sulit juga menjadi tantangan tersendiri. Lokasi kejadian berada di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Dari Polsek terdekat, tim harus menempuh perjalanan selama 8 hingga 10 jam untuk mencapai pos pertama, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki selama satu jam ke pos kedua dan ketiga.

Baca Juga  Gerakan Menanam Padi Gogo di Palangka Raya

Keputusan penghentian pencarian ini bukan hanya berdasarkan pertimbangan teknis dan keamanan, tetapi juga telah disepakati bersama oleh tim gabungan dan pihak keluarga korban. Keluarga Gadeonsin dan Muliadi akhirnya merelakan kepergian kedua korban setelah mempertimbangkan berbagai aspek.

Sebagai bentuk penghormatan, proses penghentian pencarian ditandai dengan doa bersama yang dihadiri oleh keluarga korban dan seluruh tim gabungan di lokasi kejadian.

“Keluarga sudah merelakan dan tim gabungan akhirnya memutuskan untuk menghentikan proses pencarian,” ujar Theodorus.

Menanggapi insiden ini, Kapolres Gunung Mas mengimbau masyarakat, terutama yang bekerja di daerah rawan longsor, agar selalu waspada dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Dengan intensitas hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Gunung Mas, risiko bencana alam semakin meningkat.

“Kami berharap masyarakat dapat lebih waspada terhadap potensi bencana alam. Hindari lokasi yang rawan longsor atau banjir agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tegasnya.

Theodorus juga menekankan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan, terutama bagi masyarakat yang bermata pencaharian di wilayah berbukit dan dekat dengan aliran sungai.

Kasus longsor di Sei Drajoi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja dan kewaspadaan terhadap kondisi alam yang tidak menentu. Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan dapat terus melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah pencegahan bencana, sehingga risiko korban jiwa dapat diminimalisir di masa mendatang.

Baca Juga  Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs. Djoko Poerwanto : Sinergitas TNI Polri Sudah Satu Pemahaman, Satu Pemikiran dan Satu Perbuatan di Lapangan.

Red

bagikan :

Berita Lainnya