PALANGKA RAYA, WAHANAPALANGKA – Semarak keberagaman budaya Indonesia menggema di Kota Palangka Raya melalui perhelatan “Senandung Irama Bhineka Tunggal Ika”, yang sukses digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah melalui UPT Taman Budaya Kalimantan Tengah, Minggu malam (29/06/2025).
Bertempat di Panggung Terbuka Taman Budaya Kalteng, Jalan Temanggung Tilung XIII, Palangka Raya, acara ini menampilkan kolaborasi harmoni musik dan tarian dari berbagai daerah di Indonesia, sebagai bentuk ekspresi nyata dari semangat persatuan dalam keberagaman.
Pagelaran budaya tersebut menghadirkan penampilan istimewa dari kelompok-kelompok seni etnis, antara lain:
🎤 Lunuk Ramba Tabela & Kalteng Musician (Dayak Ngajoe)
🎭 Wargo Krido Budoyo (Jawa)
💃 SSB Intan Manuah (Melayu)
🎨 Sekar Jagad (Bali)
🕊️ Igal Jue (Ma’anyan)
🎶 Rahut Barangin (Batak)
Acara ini dibuka dengan antusias oleh masyarakat dan pelaku seni, yang memenuhi area pertunjukan untuk menikmati karya-karya budaya penuh warna.
Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D. Binti, saat membacakan sambutan Plt. Kepala Disbudpar Provinsi Kalteng, Seniriaty, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan semangat para pelaku seni untuk terus berinovasi dan meningkatkan kreativitas dalam berkarya.
“Menjadi harapan kita bersama, dengan diselenggarakannya kegiatan ini mampu menggugah dan memberi dorongan motivasi bagi para pelaku seni untuk lebih giat membangun dan meningkatkan olah kreativitas seni budaya yang dimiliki, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi para pengunjung untuk datang dan berwisata ke Kalimantan Tengah yang kita cintai ini,” ujar Wildae.
Ia juga menegaskan bahwa pelestarian budaya memerlukan peran serta dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, hingga komunitas seni.
“Sebagaimana kita ketahui, guna mempertahankan eksistensi kebudayaan bangsa dibutuhkan peran serta dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, terlebih lagi para penggiat seni dan budaya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pembinaan dan pengembangan seni budaya daerah sebagai bagian integral dari kebudayaan nasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Christian Justin, menjelaskan bahwa seluruh penampilan malam itu merupakan hasil karya para peserta yang sebelumnya telah melalui proses pembinaan dan diskusi intensif bersama mentor.
“Rangkaian kegiatan hari ini adalah penampilan para peserta yang telah dibedah karyanya oleh para mentor dan narasumber. Mereka menampilkan aransemen khas dari berbagai budaya, mulai dari Batak, Bali, Jawa, Melayu, Dayak Ngajoe, hingga Dayak Ma’anyan. Bahkan, ada yang membawakan gaya aransemen khas Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito,” terang Christian.
“Senandung Irama Bhineka Tunggal Ika” tidak hanya menjadi ajang unjuk seni, tetapi juga wujud nyata komitmen Kalimantan Tengah dalam menjaga persatuan bangsa lewat budaya. Melalui panggung seni yang inklusif ini, harapan akan lahirnya generasi yang bangga dan cinta budaya terus digelorakan. (Abimanyu)