Staf Ahli Gubernur Kalteng Yuas Elko : Inflasi Kalteng 2,99% berada pada posisi ke 24 se Indonesia.

Palangka Raya, Media Pewarna Palangka – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Melalui Staf Ahli Gubernur Kalteng Yuas Elko Menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual, dari Ruang Bajakah Lt. II Kantor Gubernur Kalteng, Senin (20/5/24).

Dalam arahan Kemendagri yang diwakili oleh Plt. Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir saat memimpin rapat menyebut kondisi inflasi Provinsi dan Kabupaten/Kota sampai dengan hari ini 3 (tiga) Provinsi tertinggi di Provinsi Gorontalo 4,65%, disusul Papua Barat 4,37% dan Sulawesi Utara 4,24%.

“Serta ada 19 provinsi lainnya berada di atas standar inflasi nasional. Sedangkan ada 42 daerah yang tidak melaporkan perkembangan inflasi di daerahnya, hal ini menunjukkan banyak daerah yang tidak serius dalam menangani inflasi, sehingga dapat kita lihat bahwa tidak semua daerah melakukan upaya-upaya untuk mengendalikan inflasi, ” ucapnya. 

Foto Plt. Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir

Dikatakannya, agar Kepala Daerah masing-masing provinsi bisa memperhatikan dan melakukan perencanaan untuk kecukupan barang. Selain itu juga sangat penting untuk melakukan koordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, ” jelasnya. 

Plt. Sekjen Kemendagri RI tersebut menegaskan agar kepala daerah bisa mengkontrol kenaikan harga di daerahnya masing-masing dan melakukan upaya-upaya yang betul-betul bisa dirasakan hasilnya, bukan hanya formalitas atau seremonial saja, ” tegas Tomsi Tohir. 

Sementara, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI Pudji Ismartini dalam paparannya menyebutkan secara histori dari tahun 2020 – 2023, pada bulan Mei selalu mengalami inflasi, dan inflasi tertinggi terjadi pada bulan Mei 2022 sebesar 0,40%.

Baca Juga  LASQI Nusantara Jaya Prov. Kalteng Menggelar Festival Seni Qasidah (FSQ) Ke-11 Tingkat Prov. Kalteng Tahun 2024

“Kelompok yang dominan menyumbang andil inflasi pada periode Mei adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau, kecuali pada bulan Mei 2020 dimana kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil deflasi, ” sebutnya. 

Foto Staf Ahli Gubernur Kalteng Yuas Elko Menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual

Dikemukakannya, komoditas yang sering memberikan andil inflasi pada bulan Mei tauhn 2021 – 2023 adalah bawang merah, daging ayam ras, ikan segar dan daging sapi. Sejak Maret 2024, inflasi bawang merah dan daging sapi menunjukkan tren kenaikan, sedangkan komoditas daging ayam ras menunjukkan tren penurunan pada april 2024, ” beber Pudji Ismartini.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI tersebut menyampaikan secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) M3 bulan Mei 2024 mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya, sedangkan jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH. 

“Berdasarkan hasil pemantauan harga SP2KP pada Minggu Kedua Mei 2024 ini, beberapa komoditas pangan yang harganya meningkat, dan perlu diwaspadai karena terjadi penambahan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga adalah bawang merah, cabai merah, gula pasir, bawang putih, dan telur ayam ras, “sedangkan harga beras terus mengalami penurunan sampai dengan M3 Mei 2024, seiring dengan masuknya periode panen raya sepanjang Maret – April 2024, ” tegas Pudji Ismartini. 

Baca Juga  Anggota Koramil 1016-06/Kurun Hadiri Peringatan Isra' Mi'raj di Wilayah Binaan

Foto Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko

Kepada awak media, Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengatakan sesuai dengan data yang dipaparkan BPS RI bahwa kondisi per y – on – y inflasi Kalimantan Tengah 2,99% berada pada posisi ke 24 se Indonesia.

“Kegiatan yang telah dilaksanakan seperti pasar murah, pasar penyeimbang dan penanaman komoditas pangan, diharapkan bisa tetap mempertahankan dan menekan angka inflasi di Kalteng agar jangan sampai masuk kategori tertinggi dan kemarin kita sudah melakukan panen raya cabai, melalui salah satu teknologi budidaya diperoleh hasil 200 – 300 kg, sehingga harga cabai bisa turun, ” jelasnya. 

Lebih lanjut, ia menegaskan yang menjadi PR bersama adalah melakukan pemantauan untuk memberikan efek psikologis kepada penampung komoditas bahan pokok. 

“Bagi Kabupaten/Kota supaya lebih giat melakukan sidak dan penyuluhan agar harga tidak terlalu tinggi, sehingga inflasi di Kalimantan Tengah tetap bisa aman dan terkendali dengan baik dan melakukan pemantauan untuk memberikan efek psikologis kepada penampung komodita, ” tegasnya.

 

Sumber : bayu / tn-t7 / red

bagikan :

Berita Lainnya