Palangka Raya, Wahana Palangka – Thoeseng T. Asang atau Pangkalima Asang ikut menanggapi atas tertangkapnya Panglima Pajaji (Lucky) sedang diborgol dengan posisi tangan di belakang menggunakan celana panjang tanpa baju dengan badan penuh Tato.
Dalam video tersebut Panglima Pajaji tidak sendirian, namun juga terlihat sejumlah orang yang juga sedang diduga di borgol dan diamankan di sebuah tempat.
Thoeseng T. Asang atau Pangkalima Asang adalah merupakan salah satu tokoh adat dayak dan salah tokoh penggiat budaya Kalimantan Tengah dan juga Mantan ketua Ombusman Kalteng.
Dalam chanel youtubenya, yang berdurasi 17 menit 25 detik tersebut, Thoseng T. Asang atau Pangkalima Asang menanggapi atas tertangkap nya Panglima Pajaji (Lucky) beserta 10 orang yang turut serta dalam demonstrasi di Pabrik PT. Lifere Agro Kapuas (LAK) pada Kamis (4/4) lalu telah diamankan oleh anggota Polres Kapuas.
Thoseng T. Asang mengapresiasi pihak kepolisian atas penangkapan Panglima Pajaji (Lucky) beserta 10 orang tersebut saya juga mengapresiasi apa yang dilakukan atau yang telah diperbuat oleh adik pajaji dan kawan-kawan yang berasal dari Dayak Kalimantan Barat di mana mereka menunjukkan eksistensi dayaknya yaitu membantu masyarakat Kabupaten Kapuas dalam langkah-langkah memperjuangkan haknya.
“Saya pribadi mengapresiasi juga langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak Polres Kabupaten Kapuas hukum tetap ditegakkan tetap tajam ke atas dan tumpul ke bawah tidak terbalik tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, ” ucapnya.
Mantan Ketua Ombudsman Kalteng tersebut mengajak masyarakat untuk bersama-sama dan jangan menganggap ini sebuah hal yang ingin menjatuhkan orang Dayak, saya sendiri Pribadi tidak tahu apa yang terjadi tetapi ini merupakan namanya pembelajaran buat kita semua masyarakat Dayak.
“Apabila kita ingin membantu masyarakat Dayak di manapun berada mungkin beda dengan kami orang Dayak Kalteng dengan Dayak Kalbar, ” jelas Thoseng.
Dalam video youtube nya juga, Thoseng menyebutkan beberapa tokoh Dayak termasuk saya sendiri jika kami ingin membantu masyarakat Dayak itu dengan cara pendampingan yaitu menggunakan cara-cara yang koprehensif dan selalu menangani itu dengan cara bersurat atau kita datang langsung ke pihak perusahaan menanyakan hal-hal berkaitan dengan tuntutan warga.
“Kejadian seperti ini sering terjadi di mana-mana bukan hanya di Kalimantan Tengah di Kalimantan Barat juga pasti terjadi di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan hampir seluruh Indonesia. Namun perlu kita sikapi dengan bijaksana apabila terjadi hal-hal begitu janganlah kita mengambil tindakan-tindakan yang mungkin merugikan kita dan juga merugikan masyarakat termasuk merugikan investor atau investasi yang ada di daerah kita, ” sebut Tokoh Dayak Kalteng tersebut.
Lebih lanjut, Pangkalima Asang berkaitan dengan perjuangan adik Panglima Pajaji dan kawan-kawan ini menuai pro dan kontra saya baca-baca di medsos.
“Tapi sekali lagi harapan saya ini menjadi pengalaman juga buat adik Pajaji supaya ini bisa menjadi pembelajaran terkusus bagi rekan-rekan atau saudara-saudaraku yang dari Kalimantan Barat ketika ada masyarakat yang minta bantu tolong ini juga harus dipelajari baik-baik juga bisa berkoordinasi baik dengan lembaga adat maupun dengan ormas-ormas Dayak yang ada di Kalimantan Tengah itu menunjukkan beradat, ” ungkap Thoseng dalam chanel youtubenya.
Sumber : bayu / tn-t7 / red